Microsoft telah memantau beberapa tren cyber dan tren pengaruh penting dari Tiongkok dan Korea Utara sejak bulan Juni 2023, yang tidak hanya menunjukkan peningkatan intensitas terhadap target lazim, namun juga memperlihatkan upaya penggunaan teknik pengaruh yang lebih canggih untuk meraih tujuan mereka.
Pada umumnya, pelaku cyber Tiongkok memilih tiga area target selama tujuh bulan terakhir:
- Salah satu kelompok pelaku Tiongkok secara ekstensif menarget entitas di Kepulauan Pasifik Selatan.
- Kelompok aktivitas Tiongkok yang kedua meneruskan rentetan serangan cyber terhadap musuh regional di kawasan Laut Tiongkok Selatan.
- Sementara itu, kelompok pelaku Tiongkok yang ketiga menyusupi basis industri pertahanan AS.
Pelaku pengaruh Tiongkok tidak memperluas cakupan geografis target mereka, melainkan mengasah teknik dan bereksperimen dengan media baru. Kampanye pengaruh Tiongkok terus menyempurnakan konten yang dibuat atau ditingkatkan dengan AI. Para pelaku pengaruh di balik kampanye ini memperlihatkan kesediaannya untuk mengamplifikasi media buatan AI yang mendatangkan keuntungan bagi narasi strategis mereka, di samping membuat konten video, meme, dan audio mereka sendiri. Taktik seperti ini telah digunakan di dalam kampanye yang menyulut perpecahan di Amerika Serikat dan memperkeruh pertikaian di kawasan Asia-Pasifik—termasuk Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan. Kampanye ini dikumandangkan hingga ke berbagai tingkat tanpa formula tunggal yang menghasilkan keterlibatan konsisten dari audiens.
Pelaku cyber Korea Utara menjadi berita utama akibat peningkatan serangan rantai pasokan perangkat lunak dan perampokan mata uang kripto selama setahun terakhir. Kampanye spear-phishing strategis, yang menarget peneliti yang mempelajari Semenanjung Korea, masih senantiasa menjadi tren. Namun, pelaku ancaman Korea Utara tampaknya lebih banyak menggunakan perangkat lunak yang sah untuk menyusupi lebih banyak korban.
Ikuti Microsoft Security